
Ada beberapa program produksi pada sapi potong, yaitu program produksi induk-anak (cow-calf program), program pembesaran pedet (stocker program), dan program penggemukan (fattening program).
- Program produksi induk - anak (cow-calf program)
Sesuai dengan namanya, program ini bertujuan untuk menghasilkan anak. Sumber keuntungan utama dari program ini adalah jumlah anak yang disapih. Nantinya, pedet ini dapat digunakan dalam industri sapi potong yang lain, misalnya untuk tujuan breeding atau untuk penggemukan. Dengan demikian, program ini merupakan dasar dari program-program yang lainya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam produksi induk-anak sapi potong yaitu tingkat reproduksi (fertilitas) induk, bobot lahir anak, bobot sapih anak, dan mortalitas anak sebelum disapih. Fertilitas induk dapat diukur dengan mengetahui:- Jumlah anak yang dilahirkan setiap tahun
- Jumlah anak yang lahir hidup per 100 induk yang dikawinkan.
- Panjang periode kebuntingan
- Jumlah anak per kelahiran
Sapi-sapi dalam program induk-anak dapat dipelihara di pastura (padang penggembalaan) atau dikandangkan. Kedua sistem pemeliharaan itu memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Sistem penggembalaan akan mengurangi tenaga kerjaa. Sementara sistem dikandangkan dapat mengurangi modal dalam berinvestasi lahan untuk tanaman hijauan pakan ternak, tetapi biaya pakan dan tenaga kerja menjadi tinggi. Selain itu, kerugian dari sistem dikandangkan yaitu jumlah peralatan bertambah. Penyakit diare juga kerap timbul pada pedet yang dipelihara dalam kandang. - Program pembesaran pedet.
Stocker adalah pedet betina atau jantan yang sudah disapih. Program pembesaran pedet bertujuan sebagai program finish atau ternak-ternak pengganti (replacement stock) induk maupun pejantan. Ternak-ternak stocker berassal dari ternak-ternak program induk-anak.
Keuntungan program stocker adalah:- Fleksibel, penyesuaian besar usaha mudah dilakukan.
- Resiko kematian relatif lebih kecil dibandingkan program induk-anak karena stocker merupakan sisa dari anak yang mati saat program induk-anak.
- Perputaran modal lebih cepat, yaitu dalam waktu 4-6 bulan
- Dapat menggunakan hijauan relatif lebih banyak dan ongkos pertambahan bobot badan diharapkan serendah mungkin
- Peralatan yang dibutuhkan relatiif sedikit dan sederhana.
- Program penggemukkan (fattening program)
Program penggemukan merupakan program yang menonjol kekhususanya dalam industri daging (beef). Tujuan penggemukkan adalah untuk memperbaiki kualitas karkas/daging. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas daging adalah deposit lemak dalam karkas. Semakin tinggi kadar lemak, kadar air dalam karkas pun akan semakin menurun.
Program ini mempunyai peluang untuk mendapatkan keuntungan atau kegagalan secara bersamaan. Beberpa hal yang menyebabkan kerugian adalah:- Pakan yang digunakan dalam program fattening relatif mahal karena pakan yang diberikan lebih banyak berupa keonsentrat daripada hijauan.
- Effisiensi penggunaan pakan untuk penggemukkan lebih rendah dibandingkan untuk pertumbuhan
- Fluktuasi harga dapat mengurangi keuntungan
Lama penggemukkan ada tiga macam, sebagai berikut:- Jangka pendek, sapi diberi pakan secara penuh dengan konsentrat dalam jumlah besar. Waktu dibutuhkan sekitar 4 bulan.
- Jangka sedang, lama penggemukkan berkisar 4-8 bulan.
- Jangka panjang, lama penggemukkan berkisar 8-10 bulan.
Ada beberapa metode dehorning, yaitu:- Caustic Soda, digunakan pada pedet saat umur 1-3 minggu
- Electric dehorning iron, untuk pedet umur dibawah 30 hari dan dalam pengerjaanya hanya butuh waktu 10-20 detik
- Clipper and saw, digunakan pada sapi yang telah tua