Harga telur turun lagi dan turun lagi. Kalo sudah begini yang merasa merugi salalu mencari siapa yang harus dipersalahkan. Sudah naluri manusia untuk mencari tumpahan kekesalan dan kesalahan supaya bisa sedikit menghibur hati. Ada yang menyalahkan informasi, ada juga yang menyalahkan situasi. Pokok harus ada yang salah.
Apa benar harga turun drastis itu karena informasi, ataukah informasi itu hanya mengikuti perkembangan saja dari harga yang sudah terjadi. Sekuat apapun informasi tidak bisa memaksa penjual atau pembeli untuk harus mengikuti harga jual atau harga belinya sesuai dengan informasi tersebut. Kesepakatan harga jual atau harga beli tetap mutlak tetap merupakan keputusan antara penjual dan pembeli. Informasi hanya bisa memberikan pertimbangan untuk kisaran harga dalam melaksanakan transaksi.
Sebagai pebisnis, menguasai informasi adalah syarat mutlak untuk bisa menguasai pasar. Jadi sudah merupakan naluri dasar dari para pelaku bisnis perteluran itu untuk selalu memperoleh informasi harga terkini. Terus sebenarnya apa penyebab murahnya harga telur itu ?
Dalam hukum ekonomi, keseimbangan harga akan terjadi dari adanya keseimbangan antara suply dan demand, antara ketersediaan barang dan permintaan. Jika ketersediaan barang lebih besar dari permintaan pasar, pasti harga turun dan mencapai keseimbangan pada harga yang rendah. Sebaliknya, jika permintaan tinggi dan ketersediaan barang kurang, otomatis harga akan mencapai keseimbangan pada kisaran harga yang cukup tinggi.
Ada pertanyaan, kenapa kalau kondisi saat ini murahnya karena over produksi kok kadang harga bisa saja melambung tinggi. Begini, telur itu adalah komoditi yang tidak bisa bertahan terlalu lama. Jadi jenis barang seperti ini mudah sekali memicu kepanikan. Baik itu panik menjual atau juga panik membeli. Dan kepanikan ini bisa terpicu dari aksi tahan dan jual barang. Aksi tahan barang yang kebetulan serempak akan memicu kenaikan yang signifikan, sedangkan aksi kepanikan jual barang yang keterlaluan akan memicu penurunan harga yang sangat drastis.
Ada juga pertanyaan, apakah di blitar harganya gak bisa kompak. Hehehehehe.... ini adalah pertanyaan lucu yang sering datang dari para pelaku pasar dunia perteluran yang jauh dari Blitar. Untuk di ketahui, di blitar itu para pedagangnya atau PS nya atau bahasa daerahnya pengepulnya, mencari barangya ke peternak sudah saingan, jualnya ke pasar luar kota juga saingan. Lha wong kompetitor kok di suruh kompak, lak gak muis to. Jadi, perkembangan harga telur itu selamanya pasti tetap akan selalu mengikuti mekanisme pasar seperti ini.
