Jika kita perhatikan, saat ini kita sudah memasuki bulan besar. Dimana pada bulan seperti ini permintaan pasar terhadap telur cendeung lebih meningkat daripada bulan sebelumnya. Dengan meningkatnya daya serap kita berharap harga telur pu cenderung naik. Tetapi jika kita cermati perkembangan harga akhir-akhir ini justru cenderung menurun. Memang naiknya harga telur tidak semata dikarenakan naiknya permintaan saja, tetapi juga ketersediaan stok yang ada juga berpengaruh besar terhadap naik atau turunya harga telur.
Yang jelas rendah atau tinggginya harga telur itu jumlah produksilah yang sangat memegang peranan penting. Jangan berpikir bahwa tinggi atau rendahnya harga itu dikarenakan permainan, baik itu pedagang atau peternak. Memang harga bisa saja digerakkan tetapi hal itu pasti tidak akan bertahan lama. Menggerakkan harga telur itu bisa dilakukan dengan menjaga stok. Jadi misalkan stok itu banyak, barang ditahan harga juga akan sedikit terangkat. Tetapi hal itu pasti tidak akan berlangsung lama, mengapa ? karena daya tahan telur itu tidak lama. Sampai kapan mau menahan telur dengan resiko kerusakan yang lebih besar dibandingkan dengan dikeluarkan dengan harga sesuai dengan kemampuan pasar yang ada.
Satu-satunya jalan untuk menjaga harga telur tetap pada kisaran yang bagus adalah dengan menjaga jumlah populasi produksi. Jadi ada keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang. Hanya saja hal seperti ini susah sekali di aplikasikan. Karena baik itu peternak besar maupun peternak kecil secara alami pasti akan menambah populasi pada saat harga telur berada pada kisaran yang tinggi, semakin besar populasinya pasti juga akan semakin tinggi juga ekspansinya. Jadi secara bodohnya bisa kita simpulkan seperti ini, jika harga telur berada pada kisaran tinggi pasti selanjutnya akan berada pada kisaran yang rendah. Lama atau tidaknya harga pada kisaran rendah itu tergantung dari berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang tadi. Inilah yang sering saya sebut sebagai seleksi alam atau bahasa kasarnya depopulasi secara alami.
Apa bisa sesama peternak itu bersatu menjaga keseimbangan populasi produksi ? Ya...sepertinya itu hanya mimpi. Mengapa begitu ? Karena Peternak mana yang mau jumlah populasinya di batasi ? Kamu segini saja, saya segitu saja, sono segono saja. Semua peternak pasti ingin menjadi besar, aku pun begitu. Dan dengan adanya yang tumbuh besar pasti akan ada yang mengecil atau tergeser. Begitulah bisnis. Dinikmati dan dijalani saja, kalau kuat ya jalankan kalau ndak kuat ya sudah...diletakkan.
