Yang jelas, dengan kenaikan harga BBM itu pasti akan menaikan juga biaya atau ongkos transportasi ke suatu tempat. Jadi dengan kenaikan harga BBM itu pasti akan menaikan harga barang, entah itu pakan atau telur. Tetapi banyak juga pemahaman yang salah oleh para peternak, mereka beranggapan bahwa kenaikan harga pakan akan menaikan harga telurnya. Dan pendapat seperti seringkali saya jumpai.
Bisa saya katakan bahwa harga telur itu tidak terpengaruh oleh naik atau turunya harga pakan, tetapi harga telur itu naik turunya dipengaruhi oleh daya serap pasar dan jumlah produksi yang ada. Setinggi apapun harga pakan, kalau daya serap pasar itu stabil, maka harga telurnya juga pasti akan stabil saja. Dan jika daya jumlah produksi yang ada melebihi kemampuan daya serap pasar, maka meskipun harga pakan naik, harga telur pun masih bisa juga turun.
Lantas seperti apa pengaruh kenaikan harga BBM itu akan berpengaruh terhadap harga telur ? Saya coba jelaskan kronologinya. Dengan kenaikan harga BBM pasti akan naik juga ongkos transportasi pengiriman telur itu ke suatu daerah, sehingga harga telurnya pun akan naik sampai ke daerah tersebut. Jadi untuk pengiriman telur ke suatu daerah yang semula hanya 300 per kg nya mungkin akan naik menjadi 400 per kg nya. Dan dengan kenaikan harga telur blitar ke suatu daerah tersebut maka tentu akan juga di ikuti kenaikan harga telur di tingkat peternak lokal didaerah tersebut.
Apakah kenaikan harga BBM ini akan berpotensi terjadi fluktuasi harga ?, ya jelas sekali, setiap pedagang pasti akan menunggu momen terjadinya kenaikan harga. Ada kemungkinan para pedagang me-nytok telur untuk mandapatkan kenaikan harga. Dan karena permintaan para pedagang yang diluar kebiasaan itulah yang nantinya memungkinkan adanya kenaikan harga.
