Yang ada hanyalah hubungan saling menguntungkan, demikianlah kira-kira ungkapan yang tepat untuk bisnis di dalam dunia perteluran ini. Banyak sekali peternak yang menganggap bahwa pedagang itu yang bikin harga telur terpuruk, bahwa pedagang itu senang kalau harga turun, bahwa pedagang senang kalau harga telur itu hancur. Dan masih banyak lagi kalau-kalau yang yang lain dan sifatnya negatif untuk kemaslahatan para peternak.
Kita bisa saja memahami pemikiran peternak yang seperti ini, bagaimanapun juga pengetahuan dan pengalaman itu akan banyak menentukan dalam cara berfikir, sikap dan perbuatan seseorang. Jika seseorang itu merupakan peternak pemula dan tidak pernah memasuki kerasnya dunia perdagangan telur dan ketatnya persaingan pasar perteluran, tentu akan menganggap tinggi atau rendah, naik atau turun, sepi atau rame itu semua karena rekayasa para pedagang.
Sebetulnya steady state (stabil) nya harga telur itu, (dari pengalaman saya, sekali lagi maaf jika berbeda dengan pendapat anda), tetap murni ditentukan oleh supply dan demand, kebutuhan pasar dan jumlah produksi. Kalaupun ada banyak faktor yang bisa menggerakkan harga telur, pergerakkan itu hanya akan bersifat sementara dan pasti akan kembali lagi pada kisaran harga yang berdasar pada supply dan demand dari telur tersebut.
Para pedagang itu tidak mungkin membuat kesepakan tentang harga beli ke para peternak. Tingkat persaingan diantara mereka itu sangat tinggi, terutama untuk para pedagang dalam satu wilayah atau dalam satu kota. Mereka mempunyai pasar yang sama, pedagang A bisa masuk ke pasar Pedagang B dan pedagang B pun akan masuk ke pasar pedagang A jika terdpat keuntungan penjualan di sana. Seberapa mahalpun harga yang ditawarkan peternak, jika pasarnya mampu membeli dan pedagang itu bisa memperoleh keuntungan pasti akan tetap dibeli. Demikian juga sebaliknya, semurah apapun tak akan diambil jika pedagang itu merasa tidak ada permintaan dari pasar atau tidak ada keuntungan yang sesuai dengan harga beli, meskipun harga itu sudah murah sekali.
Pada saat harga naik, tidak hanya peternak saja yang senang, tetapi para pedagangpun juga begitu. Karena pada saat harga naik itu pedagang bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada saat harga stabil, selain itu jika harga naik, daya serap pasar itu tinggi jadi pedagang pun menjadi lebih mudah menjual barangnya. Sebaliknya pada saat harga murah atau turun, sebenarnya pedagang pun juga sedih karena daya serap pasarnya sepi dan stok belum habis harga sudah turun lagi.