Yang namanya peternak ayam petelur itu sebenarnya saling terkait antara yang satu dengan yang lain, antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Karena pada saat ini, produksi telur suatu daerah itu sudah tidak hanya untuk daerah itu sendiri. Tetapi untuk daerah yang surplus, akan masuk ke daerah yang minus. Jadi jika harga telur itu tinggi, pasti semua peternak akan merasakan enaknya. Dan juga sebaliknya, pada saat harga telur itu terpuruk maka semua peternak juga merasakan dampaknya. Jadi pada saat telur sedang murah, nggak perlu lah kita merasa hidup kita ini yang paling susah. Karena pada saat harga telur itu murah, nggak cuma kita sendiri saja yang susah, semua peternak dimanapun pasti juga merasakan hal sama.
Kembali ke masalah harga telur, bagaimanapun juga harga telur itu stabilnya pasti akan menyesuaikan dengan jumlah produksi dan kebutuhan pasar. Memang ada banyak faktor yang bisa menggerakkan harga, tetapi kondisi stabilnya pasti akan kembali pada kesesuaian antara supply dan demand. Tetapi sampai saat ini, masih banyak sekali peternak yang kurang memahami hal seperti ini. Mereka menganggap bahwa harga telur itu terbentuk karena pengkondisian. Terutama mereka menganggap pedaganglah sebagai aktor utamanya. Sungguh pemikiran yang bodoh sekali menurut saya.
Sebagai gambaran seperti ini, telur itu di bilang sebagai kebutuhan pokok ya bisa, di bilang bukan ya boleh saja. Sebab ada yang memerlukan telur itu sebagai kebutuhan pokok misalnya industri dan kuliner-kuliner yang harus ada menu telurnya. Tetapi bisa juga telur itu sebagai kebutuhan yang bisa di substitusi dengan bahan yang lain contohnya untuk kebutuhan rumah tangga. Jadi bila harga telur dianggap terlalu tinggi maka untuk kebutuhan rumah tangga ini bisa di substitusikan dengan daging ayam, ikan laut atau lainnya. Dan perlu kita sadari bahwa kebutuhan telur untuk sektor rumah tangga ini tidak bisa dibilang sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan telur untuk sektor industri dan kuliner.
Agar lebih jelasnya seperti ini, ini hanya sebagai per-misalan saja. Untuk kondisi pasar saat ini jika harga telur itu berada pada kisaran 12500 maka 100% produksi mampu di serap pasar. Jika harga dinaikan, misalkan 1000 rupiah per kg nya, maka kemampuan pasar menyerap hanya sampai 70%. Jadi masih akan ada sisa produksi sebesar 30% an yang tidak terserap pasar. Maka jika sisa produksi ini semakin bertumpuk bisa dipastikan harga telur juga akan turun lagi. Demikian juga sebaliknya, jika telur itu dijual terlalu murah, misalkan hanya 12000 maka daya serap pasarpun pasti akan meningkat. Jadi otomatis harga pasti akan naik lagi. Fluktuasi memang banyak yang bisa mempengaruhi, tetapi kemampuan pasar pasti tetap tidak bisa di bohongi. Maka dari itu sebagai peternak pun harus juga bisa memahami kondisi pasar telur yang demikian itu, harga telur tidak selamanya tinggi tetapi juga pasti tidak akan selamanya rendah.
Yang perlu kita pahami bahwa kebutuhan pasar itu tidak selalu sama, bulan ini pasti akan berbeda dengan bulan kemarin, dan bulan depan pasti juga akan berbeda dengan bulan ini. Jadi kisaran stabil harga telurpun pasti akan selalu berubah-ubah. Yang tepenting sebagai pe-bisnis yang bergerak di bidang perteluran ini anda selalu ikuti saja perkembangan harga telur terkini. Langsung dari sms server central unggas yang sudah terbukti digunakan sebagai referensi oleh banyak sekali pedagang atau peternak di negeri ini.
Mengapa anda perlu mendapatkan informasi langsung dari server kami, karena jika anda mendapatkan informasi tersebut tidak langsung dari server kami, hal ini sangat riskan sekali. Jika anda sebagai peternak, pada saat ada kenaikan harga, informasi yang anda dapatkan masih belum berubah karena yang memberikan informasi anda tersebut adalah pedagang yang notabene ingin menyembunyikan terlebih dahulu jika ada kenaikan harga. Dan juga sebaliknya jika anda sebagai pedagang, pada saat harga turun, informasi yang anda peroleh tersebut juga belum berubah karena yang memberi informasi anda adalah peternak yang notabene ingin selalu harga itu tetap tinggi. Karena pastinya tidak ada sesuatu itu yang gratis, kecuali ada kepentingan-kepentingan tertentu yang menjadi latarbelakang-nya. Jadi gunakanlah referensi dari sumber informasi profesional yang sudah teruji dan terbukti. Jangan pernah mengambil resiko karena hanya untuk menghemat uang yang kurang dari 2000 rupiah sehari, dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dari biaya parkir anda dalam satu hari.
