Yang melatar belakangi usaha ayam petelur itu sama dengan jenis usaha-usaha yang lain, yakni mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu, agar usaha peternakan ini bisa berkembang dan menguntungkan, maka teknis pemeliharaan harus bisa dipertanggungjawakan secara ekonomis. Segi-segi ekonomis dalam rangka pemeliharaan yang dimaksud antara lain:
1. Cara pemberian pakan yang benar
Pemberian pakan pada tempat pakan yang konstruksinya tak benar akan menyebabkan pemborosan, karena makanan akan banyak tercecer.Demikian pula pengisian tempat pakan yang terlampau penuh akan menyebabkan pemborosan pula, karena makanan banyak yang tumpah.
Pada jaman dahulu, ayam dibiarkan hidup atau dipertahankan sampai umur 5 tahun. Hal ini terjadi karena pada saat itu, ternak hanya sebgai usaha sampingan di pertanian, belum ada tujuan ekonomis. Tetapi pada saat ini, usaha peternakan menjadi usaha ekonomis. Sehingga lingkaran produksi telur yang optimal harus menjadi pertimbangan. Saat ini yang dianggap lingkaran produksi yang optimal adalah ayam petelur sampai numur 1,5 sampai 2 tahun. Ayam petelur yang berumur lebih dari 2 tahun tak ekonomis lagi, karena ayam-ayam ini sudah tidak bisa lagi mengimbangi hasil produksinya dengan makanan yang di habiskan. Oleh karena itu, ayam yang sudah berumur lebih dari 2 tahun harus di afkir. Penundaan peng-afkiran berarti mengurangi keuntungan.
3. Biaya pencegahan penyakit
Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan berbagai car, seperti vaksinasi, sanitasi dan penggunaan obat-obatan yang dicampur makanan/air minum yang berbentuk feed suplemen. Tetapi pada umumnya para peternak yang belum begitu berpengalaman, malas untuk mengeluarkan uang untuk membeli obat-obatan tersebut guna mencegah terjadinya infeksi penyakit Jadi jika terjadi suatu wabah, peternak justru akan menngalami kerugian yang berlipat ganda. Karena peternak ini tidak hanya kehilangan biaya untuk pengobatannya saja, tetapi produksinya akan merosot bahkan lebih fatal lagi jika ternaknya tidak bisa tertolong dan mati.
Dan kalaupun ayam-yam tersebut dapat sembuh, maka hasil produksinya pun juga tidak bisa kembali optimal seperti semula, sehingga menjadi kurang menguntungkan karena konversi pakannya menurun bahkan bisa menjadi carrier atau pembawa penyakit yang bisa menularkan kea yam sehat lainnya. Dengan demikian pencegahan memegang peranan penting karena akan lebih menghemat biaya.
4. Biaya PAkan
Yang menjadi persoalan ekonomis atau tidaknya mengenai pakan yang dihabiskan seekor ayam bukanlah harga pakannya semata-mata, melainkan yang memegang peranan penting dalam hal ini adalah perbandingan harga telur dan harga pakan. Perbandingan yang ideal antara harga telur dan harga pakan seharusnya lebih dari 1:5
5. Pengaturan udara dalam kandang
Jika sirkulasi udara didalam kandang diatur dengan baik, maka konversi makan menjadi lebih ekonomis dan optimal. Kondisi udara yang terlampau dingin, kebutuhan energy akan meningkat dan sebaliknya kondisi udara yang terlampau panas akan menimbulkan gangguan metabolism yang pada akhirnya menyebabkan kemerosotan produksi. Hal ini berarti penggunaan makanan tidak optimal lagi, yang akhirnya bisa mengurangi keuntungan.
6. Sistem Kandang
Pada system kandang battery, aktivitas ayam untuk bergerak tentu saja sangat kurang bila dibandingkan dengan ayam pada kandang postal. Karena aktivitas gerak tubuh pada kandang battery lebih sedikit, maka energy yang dibutuhkan pun bisa dikurangi sehingga bisa menghemat biaya pakan. Menurut penelitian, penghematan makanan pada system battery ini bisa mancapai 20 gram/ekor/hari.
baca juga: