Awal cerita, ada seorang teman yang saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan asing dengan gaji yang sudah mencapai belasan juta. Yang menurut saya untuk saat ini sudah cukup tinggi untuk standar seorang engineer. Mungkin karena lingkungan kerja yang kurang kondusif atau sekedar karena kejenuhan saja maka ingin mencoba untuk mulai usaha sendiri. Karena menurutnya kerja ikut perusahaan asing itu tetap saja masih tidak enak.
Karena teman saya ini juga berasal dari blitar, maka sudah sering melihat dan mendengar tentang banyaknya para peternak ayam petelur di blitar yang cukup sukses. Oleh karena itu, tidak salah jika salah satu keinginan untuk mulai berwiraswasta pun juga ingin menjadi peternak ayam petelur. Dan dia pun menanyakan tentang bisnis ayam petelur ini kepada saya. Karena seringnya orang yang juga menanyakan pertanyaan yang sama juga, maka untuk lebih praktisnya saya tulis saja penjelasan tentang bisnis ayam petelur ini secara globalnya.
Ternak ayam petelur adalah bisnis investasi jangka panjang, tidak bisa saat ini ber investasi, bulan depan sudah bisa di nikmati keuntungannya. Minimal dalam waktu 18 bulan atau ayam petelur itu sudah afkir baru bisa mengkalkulasi untung dan ruginya. Karena itu, untuk menjadi peternak ayam petelur harus dipertimbangkan masak-masak terlebih dahulu. Jangan hanya karena mendengar keuntungannya yang tinggi langsung ber investasi. Selain itu, dalam menjalankan usaha peternakan ayam petelur ini anda tidak bisa hanya mempercayakannya kepada orang lain. Karena meskipun anda tidak perlu menangani sendiri, tetapi minimal anda harus mengontrol setiap hari perkembangan dari peternakan anda ini. Jadi sekali anda memutuskan untuk menjadi peternak ayam petelur, berarti anda sudah memutuskan untuk fokus setiap hari menekuni pekerjaan ini. Itulah mengapa untuk mencapai kesuksesan dalam usaha peternakan ayam petelur ini, agar bisa berhasil faktor utamanya adalah menyenangi dan setidaknya ada sedikit hobi dalam dunia peternakan ini.
Untuk masalah keuntungan, sebenarnya usaha peternakan petelur ini tidak terlalu besar jika di bandingkan dengan investasi yang harus di keluarkan. Menurut saya, untuk bisa anda ambil hasil peternakan anda sebesar 1 juta per bulan, minimal anda harus memiliki ternak sekitar 1000 ekor. Karena kalau anda mengambil hasilnya melebihi batasan tersebut, pada saat ayam anda afkir biasanya akan kesulitan untuk bisa mengembalikan populasi produksinya seperti semula atau bahkan mungkin juga malah tidak bisa melakukan regenerasi lagi. Belum lagi kalau harga telur nya sedang tidak bagus, kadang dalam 1 bulan pun bisa-bisa hasil dari penjualan telurnya hanya cukup untuk beli pakan dan operasional produksinya saja.
Dari segi permodalan yang dikeluarkan pun juga terbilang tidak kecil. Dari perhitungan kasar saya saat ini, untuk sekitar 1000 ekor ayam petelur dan kandangnya saja dibutuhkan modal sekitar 70 jt - 80 jt, itu belum termasuk biaya untuk pengadaan lahannya. Jadi untuk memenuhi kebutuhan hidup sekitar 3 jt an saja dalam satu bulan anda hanya harus memiliki populasi produksi minimal 3000 ekor. Itulah mengapa saya katakan bahwa menjadi peternak ayam petelur itu tidak bisa sekedar karena ikut-ikutan saja, melainkan memang harus ada rasa senang yang menjadi latar belakangnya. Karena seperti yang sudah sering saya utarakan, bahwa peternakan ayam petelur ini merupakan sebuah investasi jangka panjang yang sangat dibutuhkan ke konsistenan, ketekunan dan keuletan.