Ada beberapa bahan baku pakan asal hewan yang biasa digunakan untuk membentuk ransum ayam, yaitu tepung ikan, tepung tulang, tepung kerang, tepung rese dan tepung susu. Diantara berbagai bahan baku pakan asal hewan ini tepung ikan merupakan bahan baku utama yang tidak pernah absen dalam penggunaanya. Adapun bahan-bahan lainya hanyalah bersifat sebgai pelengkap saja.
- Tepung ikan
Tepung ikan diperoleh dari bahan berupa ikan teri yang terdiri atas kepala, kerangka, tubuh dan ekor. Tepung ikan yang berkualitas baik adalah tepung ikan yang berwarna putih, dengan kandungan lemak dan garamnya yang rendah, masing-masing 4% dan 6%, dan protein yang tinggi yakni 60%. Tepung ikan semacam ini dikelompokan dalam kualitas A. Adapun tepung ikan lainya dikelompokan dalam kualitas B, C dan D, yang masing-masing memiliki kandungan protein 58%, 55%, dan kurang dari 55%. Pemakaian ideal dalam ransum adalah berkisar antara %-10%. - Tepung tulang
Tepung tulang diperoleh dengan cara mengumpulkan bahan dari berbagai macam tulang, terutama tulang sapi, tulang kerbau dan tulang kambing. Kemudian, tulang direbus dan dijemur, dan akhirnya digiling sampai halus. Bahan baku pakan semacam ini digunakan sebagai unsur pembentuk ransum ayam karena kandungan mineralnya cukup tinggi, terutama kandungan Ca dan P, masing-masing 12% - 15% dan 24 % - 30 %. Unsur ini sangat potensial dalam proses pertumbuhan dan berproduksi. Pemakaian ideal dalam ransum adalah antara 1% - 3 %. - Tepung Kerang
Bahan baku pakan berupa tepung kerang diperoleh dengan cara menggiling kerang dari berbagai ukuran besar dan kecil. Tepung kerang ini digunakan sebagai unsur campuran didalam ransum ayam karena kandungan Ca dan P nya cukup tinggi. Tepung kerang ini seperti halnya tepung tulang, juga sangat potensial dalam proses pertumbuhan dan berproduksi. Pemakaian ideal dalam ransum 1% - 2 %. - Tepung susu
Tepung susu atau bubuk susu adalah merupakan salah satu bahan pakan sebagai sumber protein hewani, sumber vitamin dan mineral yang memiliki nilai cerna yang tinggi. Pemakaian didalam rnasum sangat terbatas, karena bahan ini harganya cukup tinggi dan bersaing dengan kebutuhan manusia.