Saat ini harga telur puyuh sudah menanjak lagi setelah beberapa bulan semenjak akhir lebaran kemarin cukup terpuruk. Memang setiap kali habis lebaran harga telur puyuh itu bisa dipastikan akan jatuh. Hanya saja sampai berapa lama harga tersebut terpuruk, selalu berberda beda dalam setiap tahunnya. Terkadang hanya dalam hitungan minggu, tetapi sering juga sampai hitungan bulan. Seperti yang terjadi dalam tahun ini.
Berbeda dengan telur ras, fluktuasi telur puyuh ini jarang sekali kalau hari ini naik maka besoknya turun lagi. Biasanya telur puyuh jika mulai naik maka akan naik terus dalam beberapa hari dan jika turun maka akan turun terus juga dalam beberapa hari ke depannya. Kenaikan atau penurunan harga telur puyuh ini pun juga sangat signifikan, dalam satu hari jika terjadi kenaikan harga bisa mencapai 500 sampai 1000 rupiah per kg nya.
Di blitar, peternak puyuh ini kebanyakan adalah peternak bebas dimana mereka bebas membeli pakan ditempat yang paling murah dan menjual telurnya ke pedagang yang berani membeli dengan harga yang paling tinggi. Tetapi pada umumnya peternak ini masih juga menjual ke pedagang rutinya meskipun harga nya lebih rendah dari pedagang lainnya, halnya saja di berikan dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal ini bisa dimaklumi, karena pada saat harga turun banyak pedagang yang tidak melakukan penawaran sama sekali. Disinilah perlunya peternak puyuh itu memiliki banyak pedagang rutin.
Mengapa kenaikan telur puyuh ini biasanya terjadi dalam rentang yang cukup besar? Sebagaimana kita ketahui bahwa puyuh mencapai produksi maksimal bisa dicapai hanya dalam waktu 2 bulan. Jadi pada saat harga tinggi tentu saja banyak peternak yang ekspansi populasinya besar-besaran, demikian juga sebaliknya jika harga rendah maka akan banyak juga peternak yang langsung meng-afkir puyuhnya jika dirasa sudah tidak begitu produktif lagi. Selain dari jumlah populasi produksi yang ada, naik atau turunnya harga telur puyuh ini juga sangat dipengaruhi oleh besar atau kecilnya daya serap pasar.