Saat ini, banyak ayam kampung yang beredar dipasaran merupakan hasil persilangan dari ayam petelur dan ayam lokal. Selain warna bulu yang berbeda, para konsumen akhir biasanya lebih menyukai ayam kampung murni. Meskipun demikian, harga ayam crossing juga terus meningkat karena persediaan ayam kampung yang tidak mencukupi.
Telur ayam kampung crossing berwarna coklat tua dan memiliki berat sebesar 55-65 gram, karena memang berasal dari persilangan ayam kampung dan ayam ras petelur.
Doc ayam kampung memiliki berat 26-33 gram per ekor dan berwarna beragam, sedangkan ayam kampung crossing memiliki berat rata-rata 40 gram per ekor dan berwarna putih agak kecoklatan serta ada yang berwarna hitam dengan bercak-bercak putih.
Ayam crossing memiliki daya tetas lebih baik karena nutrisi, kesehatan,dan keseragaman umur induknya terkontrol dengan lebih baik (karena ayam petelur dibudidayakan oleh breeding profesional)