Jember dan Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki kebutuhan pasar untuk telur puyuh yang cukup besar. Hal ini bisa diketahui dari masih besarnya permintaan pasar untuk telur puyuh ini dari Blitar. Dari salah satu pedagang di blitar saja, dalam satu minggu bisa mengirimkan telur puyuh ini hingga mencapai 4 ton, padahal pedagang dari Blitar ini yang kirim telur ke Jember ataupun Banyuwangi juga cukup banyak.
Apakah ini dikarenakan di Jember dan Banyuwangi ini tidak ada peternak puyuhnya? Dari informasi yang saya peroleh, di Jember dan Banyuwangi ini banyak juga peternaknya, hanya saja produksi nya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasarnya. Selain itu, karakter peternak di daerah ini juga kurang begitu konsisten. Biasanya akan banyak bermunculan peternak baru pada saat harga melambung cukup tinggi. Tetapi akan segera berguguran lagi pada saat harga rendah berlangsung untuk beberapa bulan. Dan seringkali, peternak yang sudah meng-afkir puyuhnya ini sudah merasa kapok untuk beternak lagi.
Fenomena seperti ini sudah bisa di baca oleh para pedagang telur puyuh dari blitar, jadi setelah harga telur puyuh tinggi, biasanya permintaan telur puyuh pun akan berkurang, namun setelah harga kembali turun di kisaran yang rendah lagi maka hampir bisa dipastikan permintaan pasar akan naik lagi. Karena banyaknya peternak lokal yang meng-afkir puyuhnya. Dan untuk para pedagang telur puyuh di Jember dan Banyuwangi, jika kebutuhan pasar telur puyuh anda kurang, anda bisa menghubungi BUDI JAYA PS yang sudah rutin melakukan pengiriman telur puyuh dari Blitar ini ke Jember dan Banyuwangi.
Mengapa para peternak lokal di daerah ini kurang bisa konsisten seperti di Blitar. Hal ini dikarenakan pada saat harga rendah, para peternak lokal ini kurang begitu bisa memanage efisiensi pakan maupun ternaknya sebagaimana para peternak puyuh di Blitar.