Peternak pasti akan melewati masa-masa sulit dalam menjalankan usahanya. Masalah naik turunya produksi dan penyakit adalah hal yang selalu akrab dalam keseharian peternak. Untuk hal yang demikian tersebut tentu tidak menjadi kendala yang luar biasa untuk peternak.
Ada 2 masa yang sangat berat untuk peternak ini, yaitu harga jual telur dibawah biaya produksi. Untuk kondisi seperti ini biasanya tidak berlangsung lama. Biasanya para peternak akan melakukan afkir ternaknya yang dinilai kurang produktif. Karena banyak peternak yang melakukan hal sama otomatis populasi layer ini banyak berkurang. Dengan berkurangnya populasi ini produksi berkurang dan suplay menjadi berkurang otomatis harga akan naik kembali.
Menurut pengalaman saya kondisi seperti ini berlangsung paling lama 2/3 bulan. Tetapi untuk masa sulit seperti ini peternak pemula biasanya langsung saja menghabisi ternaknya alias di jual semua. Mereka takut jika kondisi seperti ini berlangsung lama dan akan habis modalnya. Sebetulnya untuk kondisi seperti ini jika yang kita pertahankan adalah ternak yang produktif atau puncak produksi, walaupun kita bertahan dengan ngutang pakan kesana-sini pasti pada akhirnya kita bisa melunasinya juga. Itu menurut pengalaman saya lho teman-teman....
Sekarang adalah masa sulit yang kedua. Yakni harga jual telur hanya cukup untuk bertahan atau cukup untuk menutupi biaya produksi saja. Keadaan seperti ini biasanya berlangsung lama. Bahkan bisa satu periode afkiran, hampir seperti kondisi di tahun 2009 ini. Tentu peternak berpikir gimana kita bisa mengembalikan modal kita kalau tiap hari nggak ada sisanya..? Nah, kondisi seperti inilah kesabaran dan keuletan sangat diperlukan. Memang kita akan rugi karena populasi kita tentu akan berkurang pada periode berikutnya. Tetapi setelah masa seperti itu tentu harga telur akan membaik lagi dan kita akan dapat mengembalikan populasi kita seperti semula. Memang beternak ayam petelur bukan cara cepat menjadi kaya. Jadi untuk para pemula sebaiknya harus benar-benar menyiapkan fisik dan mentalnya untuk terjun di jenis usaha ini.
Menurut pengalaman saya kondisi seperti ini berlangsung paling lama 2/3 bulan. Tetapi untuk masa sulit seperti ini peternak pemula biasanya langsung saja menghabisi ternaknya alias di jual semua. Mereka takut jika kondisi seperti ini berlangsung lama dan akan habis modalnya. Sebetulnya untuk kondisi seperti ini jika yang kita pertahankan adalah ternak yang produktif atau puncak produksi, walaupun kita bertahan dengan ngutang pakan kesana-sini pasti pada akhirnya kita bisa melunasinya juga. Itu menurut pengalaman saya lho teman-teman....
Sekarang adalah masa sulit yang kedua. Yakni harga jual telur hanya cukup untuk bertahan atau cukup untuk menutupi biaya produksi saja. Keadaan seperti ini biasanya berlangsung lama. Bahkan bisa satu periode afkiran, hampir seperti kondisi di tahun 2009 ini. Tentu peternak berpikir gimana kita bisa mengembalikan modal kita kalau tiap hari nggak ada sisanya..? Nah, kondisi seperti inilah kesabaran dan keuletan sangat diperlukan. Memang kita akan rugi karena populasi kita tentu akan berkurang pada periode berikutnya. Tetapi setelah masa seperti itu tentu harga telur akan membaik lagi dan kita akan dapat mengembalikan populasi kita seperti semula. Memang beternak ayam petelur bukan cara cepat menjadi kaya. Jadi untuk para pemula sebaiknya harus benar-benar menyiapkan fisik dan mentalnya untuk terjun di jenis usaha ini.